Keluhkan Pelayanan, Pasien RSUD M Yunus Pilih Pulang

Diposting: 20 Nov 2018

InteraktifNews – Salah seorang keluarga pasien RSUD M Yunus Bengkulu, Nanang menuturkan kepada Indo Barat perihal pelayanan RSUD M Yunus Bengkulu yang tidak maksimal. Nanang bersama keluarga membawa orang tuanya bernama Sutaryo yang dirujuk dari RS UMMI Bengkulu ke RSUD M Yunus namun sesampainya di RSUD M Yunus pelayanan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

 

“seharusnya gaek (orang tua-red) ni BPJS Kelas I namun ditempatkan di Kelas II dengan alasan gaek kito ni bau karena baru saja operasi bisul di leher, padahal waktu itu ruang kelas I, 11 A,11B, dan 8A kosong, perawatnyo jugo dak ndak bersihkan bekas operasi bisul, katoyo bersihkan sendiri 



impus sempat macet jam 3 subuh namun, kondisi gaek kami pingsan namun perawatnya bilang tunggu siang bae nunggu perawat yang masuk pagi, saya paksa dengan nada marah, saya minta perawat perbaiki impus setelah dibaiki barulah gaek sadar lagi” Ujar Nanang via telpon, Senin, (20/11/2018) 



Nanang lebih lanjut menceritakan apa yang dialaminya di rumah sakit milik pemda itu, menurutnya ia tiba di rumah sakit jumat sore, 17 November 2018 namun memilih pulang pada senin siang, 20 November 2018. Nanang dan keluarga memutuskan pulang karena merasa tidak dilayani oleh perawat. Pada saat pulang pihak rumah sakit tidak menyodorkan form isian permintaan pulang atas permintaan sendiri.  Begitu juga dengan pada saat persiapan pulang sama sekali tidak dibantu perawat.  



“mindahkan gaek dari tempat tidur kamar ke tempat tidur dorong idak dibantu sama sekali padahal perawatnya santai-santai ajo” Kata Nanang. 



Nanang juga menyesalkan tidak adanya dokter pada saat orang tuanya masuk rumah sakit. Menurut Nanang selama 3 hari di rumah sakit hanya satu kali dikunjungi dokter, senin pagi. Selebihnya orang tua Nanang hanya dirawat oleh perawat dan perawat magang. Palayanan perawatnya juga tidak bersahabat dan selalu dengan nada ketus. 



“kejadian itu waktu saya minta obat, perawatnya menulis resep sambil menunjukan muka masam, begitu juga saat suntik insulin saya minta dicek dulu gula darah namun tidak dilakukan langsung disuntik untung gaek ni kuat kalau idak mungkin la laju” Kata Nanang.   



Saat ini orang tua Nanang dirawat sendiri oleh keluarga di rumah di Karang Tinggi, Bengkulu Tengah. Nanang sangat menyayangkan pelayanan perawat RSUD M Yunus sehingga dirinya memilih pulang, rencananya besok, Selasa, 21 November 2018 Nanang akan mendatangi Direktur RSUD M Yunus untuk mengadukan masalah yang dialaminya.



“kalau mati gaek ni biarlah ditangan kami bae bang, asal idak mati ditangan perawat tu, tolonglah bang perlakuan cak ini bukan kami bae, pasien sebelah kami juga kesal dengan caro perawat tu” Kesal Nanang. 



Pihak RSUD M Yunus belum memberikan klarifikasi terkait dengan keluahan pasien ini. Direktur RSUD M Yunus, dr Zulkiefli Maulub ketika dihubungi via pesan WA belum memberikan tanggapan, pesan yang dikirimkan redakasi hanya dicentang dua berwarna biru.  



Reporter : Riki Susanto

Editor : Freddy Watania