Cerita Bidan Desa Susuri Jalan Tanah di Seluma; Jadi TKS Kontrak PTT Diputus

Cerita Bidan Desa Susuri Jalan Tanah di Seluma; Jadi TKS Kontrak PTT Diputus

Cerita Bidan Desa Susuri Jalan Tanah di Seluma; Jadi TKS Kontrak PTT Diputus
Cerita Bidan Desa Susuri Jalan Tanah di Seluma; Jadi TKS Kontrak PTT Diputus

Diposting: 21 Aug 2022

Kondisi jalan menuju Polindes Trans Desa Tanjung Kuaw, Kab. Seluma, Foto: Dok



Indo Barat - Olvia Meka Rolin yang berprofesi sebagai bidan desa menceritakan kesehariannya menyusurui jalan tanah menuju tempat ia bekerja. Bidan dengan status Tenaga Kerja Sukarela (TKS) ini mengabdikan diri di sebuah Polindes yang terletak di Trans Desa Tanjung Kuaw, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma. 



Perempuan berhijab yang akrab disapa Olive ini mengatakan, sebelumnya ia merupakan bidan dengan status Pegawai Tidak Tetap (PTT) dengan masa kontrak enam bulan. Ia dikontrak Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma dengan imbalan gaji Rp 900 ribu per bulan. Hanya saja masa kontrak itu kini telah berakhir. 



"Kami ini cuma 6 bulan kontrak sebagai PTT sejak bulan 2 lalu, sekarang status kami sudah TKS karena ini sudah masuk bulan 8 karena belum ada perpanjangan kontrak lagi" kata Olive. 



Pemutusan kontrak bukan hanya dialami Olive, Ia bersama dengan 502 orang PTT tenaga kesehatan lainnya telah sama-sama diputus kontrak sejak bulan Juli lalu. Namun, Olive dan 502 PTT ini masih bertahan dengan harapan kontrak kembali diperpanjang.



Walaupun berstatus TKS, Olive mengaku tidak keberatan hanya saja ia mengeluhkan kondisi medan jalan yang harus ditempuh setiap hari. Jalan yang dilalui Olive untuk menuju Polindes tempat ia kerja masih dalam kondisi tanah bercampur batuan. 



Menurut Olive, jalan seketika akan berubah menjadi lumpur dan licin apabila sedikit saja dilanda hujan atau gerimis. Kondisi jalan sangat berbahaya bagi pengendara perempuan seperti Olive. Jalan itu disusuri Olive lebih kurang 30 menit setiap hari menuju Polindes yang terletak di Trans Desa Tanjung Kuaw.



"Keluhan kami jalan, kalau hari hujan jalan licin tanah kuning, batu, gerimis sedikit saja jalan sudah berlupur dan licin” kata Olive.



Warga sekitar sambung Olive, menggunakan motor modifikasi dengan ban yang dirantai untuk melewati jalan. 



Selain kondisi Jalan, Olive yang tinggal di rumah kos di Desa Tumbuan Seluma ini mengaku juga mengalami kendala sinyal telepon di tempat kerja. Sinyal juga sering terputus sehingga menghambat komunikasi. 



Perjuangan Olive menyusuri jalan berlumpur dan berbahaya itu juga kerap juga ia bagikan di akun media sosial miliknya.



Reporter: Deni Aliansyah Putra