Manajemen Konflik Ala Perang Proksi, Kita Terlibatkan ?

Manajemen Konflik Ala Perang Proksi, Kita Terlibatkan ?

Gambar

Diposting: 18 May 2018

Kepentingan Adalah Target, Tidak Ada Kawan atau Lawan Yang Abadi



Perang Proksi (bahasa Inggris: Proxy war) adalah perang ketika lawan kekuatan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama lain secara langsung. Sementara kekuasaan kadang-kadang digunakan aktor elit sebagai proksi, aktor non-negara kekerasan, dan tentara bayaran, pihak ketiga lainnya yang lebih sering digunakan. Diharapkan bahwa kelompok-kelompok ini bisa menyerang lawan tanpa menyebabkan perang skala penuh. Perang Proksi juga telah berjuang bersama konflik skala penuh.



Hal ini hampir mustahil untuk memiliki perang proksi yang murni, sebagai kelompok berjuang untuk bangsa tertentu biasanya memiliki kepentingan mereka sendiri, yang dapat menyimpang dari orang-orang dari patron mereka. Biasanya perang proksi berfungsi terbaik selama perang dingin, karena mereka menjadi kebutuhan dalam melakukan konflik bersenjata antara setidaknya dua pihak yang berperang sambil terus perang dingin.



Perang Proksi, Perang yang dimanfaatkan atau Perang Boneka, ada disekitar kita Internal dalam bentuk pergerakan internal permainan konflik kepentingan “Conflict of Interest”



Kini terminologi Perang Proksi menjadi meluas, terutama dengan melibatkan perang informasi yang bertujuan menciptakan konflik-konflik internal.



Perang proxy yang lebih membahayakan adalah jika pelakunya bukan negara (non state actor) dan sering sulit diidentifikasi dengan caranya yang senyap.



Di dalam dunia intelijen ada dikenal cara-cara infiltrasi semacam gerakan bawah tanah Operasi Klandestine, dimana cara-cara demikian bisa sangat mungkin digunakan oleh musuh musuh negara untuk menyemai bibit-bibit perang proxy di masyarakat. dan musuh-musuh penyemai bibit-bibit konflik nyata berpicu dan bergerak menyasar dalam relasi hubungan keseharian seperti:



1. Hubungan Dua Tiga Orang (Person to Person),



2. Organisasi Sosial Kemasyarakatan



3. Organisasi Pers



4. Organisasi Politik,



5. Organisasi Pemerintahan, 



6. Organisasi Bisnis



7. dll



Dalam organisasi perang proksi sering bermain cantik berpenetrasi dalam konflik-konflik organisasi (organizational conflict) ketika terjadi ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan- kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi karena konflik kepentingan (conflict of interest ) terkooptasi dan terjebak dalam drama devide et impera yang di desain oleh Sang Operators.



Proxy War Terdeteksi Dalam hubungan Sosial Masyarakat



.Perang Proksi sebenarnya merupakan perilaku yang sangat dekat dengan kita bahkan terkadang kita juga ikut melakukannya, entah sebagai pelaku maupun sebagai yang terpengaruhi.



Ada sebuah pepatah kuno yang mengatakan begini “Ada Udang di balik Batu maksudnya apa, maksudnya adalah terdapat niat tersembunyi di balik perbuatan yang kita lakukan.



Sedangkan di era kekinian ini perang proksi dapat dikategorikan sebagai perilaku MODUS (Modal Palsu). Istilah ini mempunyai makna yang sama dengan istilah pepatah di atas.



Jika sudah memahami pengertian yang telah disebutkan maka perang proksi dalam pengertian modern tidak hanya meliputi perang senjata antar kekuatan, namun grand design proxy war juga digunakan untuk merebut pengaruh atau kuasa sebagai tangan tak terlihat (Invisible hand) dan/atau; target Riil merebut Posisi atau Jabatan dengan memanfaatkan kondisi yang tercipta agar dapat mengontrol salah satu kekuatan yang ada. Dengan demikian apa yang dapat kita lakukan untuk membentengi diri agar tidak mudah terpengaruh oleh perang proksi yang semakin menyeluruh ini ?



Filosofi sang operators perang proksi; tidak ada kawan atau lawan yang abadi semua harus jadi korban kepentingan, dengan kondisi tercipta dari pembuahan permainan manajemen konflik melahirkan; saling mencurigai, saling melempar isu, saling fitnah, saling membunuh karakter. conflict of management is tools operators as lord by conflict of interest, go tobe smart grade up tobe higher intellegence.



Menjaga Keseimbangan Hidup Kontra Perang Proksi



“Believe it or not there is no peace in the hearts of proxy war Operators.”



Keseimbangan hidup yang sejati adalah ketika seseorang telah menyeimbangkan kesatuan alam dan dirinya, jika manusia telah berhasil menemukan yang tersembunyi di dalam dirinya, maka ia baru akan dikatakan sebagai pribadi yang waskita, yaitu sosok diri yang memahami kebenaran, dengan partisipasi spritualitas yang super aktif, seseorang bahkan mampu memancarkan cahaya yang dapat menerangi dunia dan alam sekitarnya.



Oleh karena itu, hubungan erat antara manusia dan alam akan menyebabkan keadaan batin manusia tercermin dalam tatanan eksternal dan hakikat diri manusia itu adalah mulut hidup dan nafasnya alam, namun, bila tidak ada lagi pelaku kebajikan dan orang suci, alam akan kehilangan cahaya yang meneranginya dan udara yang menghidupinya.



Ketika keadaan batin manusia telah berpaling pada kegelapan dan kekacauan, alam juga berpaling dari harmoni dan keindahan, selanjutnya jatuh dalam ketidak seimbangan dan kekacauan, yang jika terus menerus di abaikan dapat berujung pada kehancuran dan kebinasaan dalam sekala yang besar.



Dari sekian banyak manusia yang hidupnya hanya di permukaan keberadaan dirinya, akan mempelajari alam sebagai sesuatu yang perlu untuk di eksploitasi, di manipulasi dan di dominasi, sikap semacam ini sangat keliru.



Padahal, manusia hanya dapat menembus makna batin alam ini jika dan bila ia dapat menyelidiki dirinya secara batin dan tidak hanya berada di pinggir keberadaannya, Ia harus bisa menemukan kesejatian dirinya sendiri dan apa tujuannya ia ada dan hidup di dunia ini ?



Ketika kita tumbuh secara spiritual, yang terjadi pada hakikatnya adalah kegelapan dari ke lima indera, pikiran dan intelektualitas mulai berkurang, jiwa yang ada di dalam diri kita mulai menerangi, dan semakin terang jiwa menyala di dalam diri kita melalui jalan spiritual, maka semakin sedikit pengaruh buruk dunia ini ! bisa mendikte kepribadian, pilihan dan tindakan kita.



Seseorang harus terus menaiki tangga pertumbuhan spiritual itu sampai di puncaknya, yaitu ketika cahaya dari jiwa hampir menerangi dirinya secara menyeluruh, ia menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan setiap komponen buruk menjadi larut  dan tidak lagi memberikan pengaruh pada kepribadiannya. you are going to make a choice.



Kita Mahkluk Sosial diingatkan lagi tentang hakikat hidup manusia lewat pesan filosofis Pahlawan Nasional GSSJ Sam Ratulangi.



“Si Tou Timou Tumou Tou“: Orang Hidup Untuk Menghidupkan Orang Lain, Manusia hidup saling Memanusiakan.



Penulis: Freddy Watania



Editor: Riki Susanto



 

Kategori: Opini
Tag: #Proxy War

Topik Terkait Berdasarkan Tags