Misteri Dibalik Benteng Van Den Bosch Armed 12/Angicipi Yudha

Diposting: 17 Nov 2019
Foto/Dok: Danyoramed 12/Kostrad, Letkol Arm Ronald, F. Siwabessy
Indo Barat, Ngawi - Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ternyata menyimpan banyak misteri, Salah satunya ialah misteri dibalik Benteng Van Den Bosch yang berada di
sekitar area Mako Yonarmed 12/Angicipi Yudha.
Mulai dari sejarah, hingga kisah para Pahlawan dibalik Benteng peninggalan Kolonial Belanda itupun, seakan tak habisnya untuk terus ditelusuri.
Bahkan, hal-hal unik pun terasa mengusik rasa penasaran bagi siapapun untuk menggali sekaligus mempelajari lebih dalam tentang bangunan tua
tersebut.
Di dalam Benteng tersebut, selain makam K. H. Muhammad Nur Salim, ternyata juga terdapat makam Eyang Suro, letaknya tepat di belakang Benteng.
Konon cerita, Eyang Suro merupakan orang terpandang kala itu. Bukan hanya seperangkat Gamelan saja, akan tetapi, Eyang Suro juga memiliki
seekor Kuda Putih. Kuda tersebut, dipercaya oleh masyarakat sekitar
sering memperlihatkan wujudnya.
“Kadang warga juga sering mendengar alunan music Gamelan, asal suaranya
itu dari area makam Eyang Suro,” aku Serka Eko Ratmono, salah satu prajurit Armed 12/Divif 2 Kostrad yang ditunjuk menjadi Kuncen di Benteng Van Den Bosch ketika ditemui di sekitar area benteng. Minggu, 17 Nopember 2019 sore.
Nyaris menyerupai Robin Hood, menurut Eko, kala masa penjajahan, Eyang Suro sering kali mencuri barang-barang berharga milik Tentara Belanda.
“Beliau merupakan rakyat jelata, tapi terpandang. Sampai sekarang, semua
warga Ngawi banyak yang menceritakan Eyang Suro,” ujarnya.
Sementara itu, Danyonarmed 12/Divif 2 Kostrad, Letkol Arm Ronald, F. Siwabessy menuturkan jika makam Eyang Suro, memang benar adanya.
Bahkan, almamater Akademi Militer tahun 2002 itupun menyebut, Eyang Suro merupakan salah satu sosok Pahlawan bagi para rakyat jelata.
Meski berada di dalam Benteng, ia pun tak melarang masyarakat sekitar
maupun di luar Kabupaten Ngawi, untuk berziarah ke makam Eyang Suro.
“Memang benar letaknya di dalam Benteng. Tapi, siapapun boleh
mengunjungi makam beliau, asal tidak disalahgunakan,” tegasnya.
Terpisah, Danmenarmed 1/PY/2 Kostrad, Kolonel Arm Didik Harmono mengatakan jika keberadaan makam para leluhur itu, sudah sepatutnya
dijaga dan dirawat.
Pasalnya, selain sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur, makam tersebut juga merupakan simbol ataupun sejarah perjuangan bangsa, terlebih masyarakat Ngawi.
“Sebagaimana pesan Presiden pertama kita, Ir. Soekarno. Bangsa yang
besar, ialah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa-jasa para
Pahlawannya,” pungkasnya.
Autentifikasi: Danyonarmed 12/Kostrad, Letkol Arm Ronald, F. Siwabessy
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Rampung Dikerjakan, DPD GARIS Bengkulu Duga Pembangunan Prasarana DDTS Tidak Sesuai Spesifikasi
02 Feb 2025
-
Dukung Ketahanan Pangan, Aliansi Media Bengkulu Online Serahkan 5.000 Bibit Ikan Nila
31 Jan 2025
-
Mustarani Abidin Kembali Dilantik sebagai Sekda Lebong
31 Jan 2025
-
Pasien BPJS Kesehatan di Kepahiang Ditolak, Alasan Klinik Karena Hari Libur
27 Jan 2025
-
Wabup Arie Resmikan Gedung Baru Puskesmas Prototype Berstandar Nasional
24 Jan 2025
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
Tak Terhalang Cuaca, TMMD 122 di Seluma Terus Dikebut
07 Oct 2024
-
Pemprov Bengkulu Hibahkan Mobil Ambulance ke Etnis Karo
08 Dec 2023
-
300 KK di Seluma Nikmati Air Bersih Program TNI Manunggal
09 Nov 2023
-
Parade HUT ke-78, TNI Semakin Dekat Masyarakat
05 Oct 2023
-
Selamat HUT ke-78 TNI Tahun 2023
24 Sep 2023