Produk Nusantara Ramaikan Rakernas AMAN VII di Rejang Lebong

Diposting: 18 Mar 2023
Pameran produk Masyarakat Adat di Rakernas AMAN VII Rejang Lebong. Sabtu, 18 Maret 2023. Foto: Dok
Indo Barat - Warga ramai-ramai mendatangi tempat digelarnya acara panggung seni budaya dan pemeran produk lokal dari berbagai komunitas Masyarakat Adat yang tersebar dari seluruh penjuru Nusantara. Acara tersebut digelar dalam rangka Rakernas AMAN VII di Desa Lubuk Kembang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Sabtu (18/3/2023).
Bukan hanya panggung seni, tampak beberapa peserta Rakernas AMAN memamerkan produk makanan, pernak pernik ataupun pakaian olahan masyarakat adat se-Nusantara. Beberapa pameran produk ini merupakan produksi dari Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMMA) salah satu badan usaha yang memperkuat ekonomi Masyarakat Adat.
Salah satu BUMMA yang turut meramaikan pameran produk pernak pernik khas Masyarakat Adat Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB). BUMMA ini menjual aksesoris yang terbuat dari pandan karena wilayah komunitas wilayah adat ini masih banyak terdapat daun pandan.
Ketua BUMMA Dompu, Fita mengatakan, munculnya badan usaha masyarakat adat ini sebagai cara memanfaatkan bagaimana melestarikan alam lewat produk karena daun pandan sudah banyak habis akibat hutan banyak di babat untuk di buat lahan tanam jagung.
"BUMMA ini hadir karena ingin melestarikan alam, salah satunya pandan," kata Fita.
Daun pandan ini sangat melimpah di hutan adat kata Fita, bahkan ada 7 komunitas adat yang mempunyai hutan yang sangat melimpah daun Pandan. BUMMA Adat Dompu sekarang berhasil membuat produk diantaranya; Tas laptop, bantal mobil hingga sarung korek api.
Selain itu, Rambu Mami dari Komunitas Perempuan Adat Sumba turut menampilkan produk kain tenun dan kain pahikkung yang merupakan pakaian khas Nusantara Tenggara Timur (NTT). "Ini merupakan kain tenun khas dari pakaian Masyarakat Adat kami di komunitas Sumba" ujar dia.
Kain tenun ini kata Rambu Mami, merupakan kepunyaan pribadi dari perempuan masyarakat. Meski demikian pelaku pembuatan kain ini adalah perempuan-perempuan yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Sumba (Sumbawa) yang bergerak di bidang advokasi korban kekerasan pada perempuan.
"Saya ini bukan penjual aktif kain tenun ini namun kain tenun ini adalah hasil pembuatan dari masyarakat adat dan hasil penjualan akan didonasikan kepada lembaga advokasi yang bergerak mendampingi perempuan-perempuan yang mengalami kasus KDRT dan pelecehan seksual," jelas Rambu Mami.
Reporter: Deni Aliansyah Putra
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Hadiri Pelantikan KAMMI Bengkulu, Rosjonsyah: Siapkan Diri Pimpin Masa Depan
01 Feb 2025
-
Forest Guardian Bengkulu Tanam Pohon untuk Pemulihan TNKS
02 Jan 2025
-
DPRD Kaur Nyatakan Siap Mendorong Perda Masyarakat Adat
31 Dec 2024
-
Yakesma Berkolaborasi dengan Pelindo dan DLHK Tanam 450 Bibit Pohon
16 Nov 2024
-
Yayasan PPHTB Lantik Tim Kerja Selamatkan Pesisir dan Hutan Tropis Bengkulu
15 Oct 2024
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
Jelang Musda Golkar, 7 Nama Calon Ketua Mencuat
06 Jan 2025
-
DPRD Kaur Nyatakan Siap Mendorong Perda Masyarakat Adat
31 Dec 2024
-
UMKM Indonesia Harus Berani Extra Mile
06 Dec 2024
-
Yakesma Berkolaborasi dengan Pelindo dan DLHK Tanam 450 Bibit Pohon
16 Nov 2024
-
Wahai Presiden, Mayarakat Adat Sudah Cukup Bersabar
11 Oct 2024