Angkat Tema Budaya dan Sejarah Lokal, Museum Negeri Gelar Pameran Keliling di Rejang Lebong

Angkat Tema Budaya dan Sejarah Lokal, Museum Negeri Gelar Pameran Keliling di Rejang Lebong

Angkat Tema Budaya dan Sejarah Lokal, Museum Negeri Gelar Pameran Keliling di Rejang Lebong
Angkat Tema Budaya dan Sejarah Lokal, Museum Negeri Gelar Pameran Keliling di Rejang Lebong

Diposting: 10 Oct 2024

Indo Barat - Dalam upaya mendekatkan masyarakat dengan kekayaan sejarah dan budaya Bengkulu, Museum Negeri Bengkulu menyelenggarakan Pameran Keliling pada Kamis, 10 Oktober 2024.



Kegiatan ini dilaksanakan di SMA Negeri 02 Rejang Lebong dengan mengusung tema "Maroba Ite Minget Sejarah Ngen Budayo Taneak Jang" yang berarti "Mari Kita Mengenang Sejarah dan Budaya Tanah Kelahiran".



Kepala Museum Negeri Bengkulu, Didi Hartanto, mengajak masyarakat setempat, khususnya pelajar, untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan mengunjungi pameran dan belajar lebih dalam tentang sejarah, adat, dan budaya Bengkulu.



“Kami mengundang semua pihak untuk meramaikan Pameran Keliling Museum Negeri Bengkulu ini. Mari bersama-sama menggali pengetahuan sejarah dan budaya kita, karena inilah bagian penting dari identitas dan kebanggaan kita sebagai masyarakat Bengkulu. Semangat menuju Bengkulu Berbudaya, Maju, dan Hebat,” kata Didi Hartanto.



dikbud



Pameran ini menampilkan berbagai koleksi artefak, manuskrip, foto sejarah, hingga benda-benda budaya tradisional khas Bengkulu. Kegiatan ini juga dirancang sebagai media pembelajaran interaktif bagi pelajar, dengan tujuan menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya lokal sejak dini.



“Acara ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para siswa, guru, dan masyarakat setempat. Dengan adanya kegiatan ini, Museum Negeri Bengkulu berharap dapat memperluas jangkauan edukasi budaya sekaligus memotivasi generasi muda untuk melestarikan sejarah dan budaya daerah mereka,” tambahnya.



Pameran Keliling ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendekatkan museum kepada masyarakat, menjadikannya bukan hanya tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga pusat pembelajaran dan apresiasi budaya yang dinamis. (Adv)



Editor: Irfan Arief