Antisipasi Laka Lantas, Polisi Tandai Jalan Berlubang di Wilayah Kota Bengkulu
Featured Image

Antisipasi Laka Lantas, Polisi Tandai Jalan Berlubang di Wilayah Kota Bengkulu

Diposting pada November 26, 2020 oleh Penulis Tidak Diketahui

Anggota Satlantas Polres Bengkulu Saat Menandai Jalan Berlubang Menggunakan Cat Semprot. Rabu, 25 November 2020

Indo Barat – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bengkulu Polda Bengkulu melaksanakan survei jalan berlubang atau rusak di wilayah Kota Bengkulu pada Rabu (25/11/2020) siang kemarin. 

Hal ini dilakukan pihaknya, sebagai upaya preventif mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar lantas). 

Kasat Lantas Polres Bengkulu, AKP Kadek Suwantoro mengatakan, kondisi jalan berlubang menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka lantas) maupun laka tunggal bagi pengendara pengguna jalan. Untuk memudahkan dalam pendataan, personil memberikan tanda di jalan berlubang sebagai antisipasi.

“Dari hasil survei yang dilakukan, didapati sebanyak 10 titik jalan berlubang yang berpotensi menyebabkan laka lantas, yakni di Jalan Kerapu 2 lubang, Jalan Budi Utomo 2 lubang, Jalan Kalimantan 1 lubang, Jalan Seruni 2 lubang serta Jalan dan jalan Putri Gading Cempaka sebanyak 3 lubang,” ujarnya. 

AKP Kadek menambahkan, dari hasil survei tersebut akan dilaporkan dengan surat resmi ke instansi terkait, guna untuk bisa segera dilakukan tindaklanjut atau perbaikan, lantaran titik jalan berlubang menjadi atensi utama dan rawan terjadinya gangguan Kamseltibcar lantas atau laka tunggal.

Selain itu, Sat Lantas Polres Bengkulu kedepan akan melaksanakan program Inovasi Si-Hira (Polisi Berhati Nurani) berupa penambalan jalan.

“Untuk mengantisipasi gangguan keselamatan di jalan, tindaklanjut hasil survei ini nanti akan kita kirimkan surat resmi kepada instansi terkait. Jika belum direspon, Satlantas Polres Bengkulu akan lakukan program Inovasi Si-Hira berupa penambalan jalan, khusus jalan berlubang yang menjadi atensi atau sangat rawan dan membahayakan bagi pengguna jalan,” sampainya. (**) 

Editor: Alfridho AP 

Kategori: Daerah