Atiqah Hasiholan Bangkitkan Kembali Marsinah di Peluncuran Buku Ratna Sarumpaet
Featured Image

Atiqah Hasiholan Bangkitkan Kembali Marsinah di Peluncuran Buku Ratna Sarumpaet

Diposting pada March 26, 2022 oleh Penulis Tidak Diketahui

Atiqah Hasiholan tampil memukau dalam monolog “Marsinah Mengugat” di acara peluncuruan buku biografi Ratna Sarumpaet, Foto: Dok

Indo Barat – Atiqah Hasiholan tampil memukau dalam monolognya berjudul “Marsinah Menggugat”. Ia mengenakan pakaian serba putih tampil dihadapan para undangan dalam acara peluncuran buku biografi seniman Ratna Sarumpaet berjudul “Aku Bukan Politisi” terbitan Booknesia di Museum Benyamin Sueb, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis, (24/03/2022)

Atiqah menjiwai penuh perjuangan Marsinah, seorang aktifis perempuan yang ditemukan tewas dengan mengenaskan di hutan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur. Marsinah adalah seorang buruh wanita dari Sidoarjo yang kisah tragisnya mewarnai perjalanan gerakan prodemokrasi Indonesia di era 1990-an. 

Kemampuannya Atiqah menampilkan Marsinah dan problematika pembangunan dan demokrasi Indonesia tak kalah memukau dengan penampilan Ratna Sarumpaet yang adalah ibunya, lebih dari dua dekade lalu. 

Selain diisi Atiqah, acara peluncuran buku karya Ratna Sarumpaet juga dimeriahkan penampilan pendongeng Agus Nur Amal PMTOH yang menceritakan kisah yang ditulis Ratna Sarumpaet di dalam bukunya. 

Turut hadir sahabat Ratna Sarumpaet seperti Jajang C. Noer, Adhie Massardi, dan Hatta Taliwang serta CEO RMOL Network Teguh Santosa yang juag owner Booknesia. 

Buku Ratna Sarumpaet berkisah perjalanan masa kecil dan keluarga, perkenalannya dengan dunia teater, aktivitas pembelaan HAM dan kemanusiaan yang dilakukannya, sampai sepak terjangnya di dunia politik. 

Topas Juanda, perwakilan masyarakat Kampung Akuarium di Jakarta Utara mengatakan, masyarakat mengenal Ratna Sarumpaet sebagai sosok pembela yang tulus dan tidak berpura-pura. Ratna Sarumpaet yang pertama kali “meributkan” penggusuran Kampung Akuarium oleh Gubernur DKI Jakarta pada masa itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di tahun 2016 lalu. 

Setelah Ratna Sarumpaet meributkan penggusuran itu, banyak pihak yang mulai memberikan perhatian. “Umi (Ratna Sarumpaet) yang kami kenal adalah perempuan tangguh. Beliau juga membantu kami untuk ke pengadilan, sampai meminjamkan uangnya untuk bayar materai dalam surat gugatan” ujar Topas.

Adapun Jajang C. Noer yang hadir di ruang virtual mengatakan, Ratna Sarumpaet adalah orang yang dialogis tak sungkan menyuarakan hal-hal yang menurutnya tidak sesuai atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.

“Kami saling menyayangi, dalam arti kata kami saling mengkritik kalau salah dan memuji kalau benar. Itulah kami itu. Persahabatan kami sangat unik, sangat bagus” ucap Jajang.

Adik kandung Ratna Sarumpaet, Sam Sarumpaet mengatakan, kakaknya ini memiliki kemampuan pedagogis yang mampu mentransfer pemahamannya atas berbagai persoalan kepada orang lain.  

“Dia (Ratna Sarumpaet) tidak ada takutnya pada siapapun. Jadi, kalau nyali kita manusia biasa ada ukurannya, (nyali) dia kayaknya di luar ukuran normal,” ujar Sam Sarumpaet yang juga dikenal sebagai sutradara.   

Aktivis prodemokrasi Adhie Massardi yang diberi kesempatan pamungkas untuk menyampaikan pandangan mengenai Ratna Sarumpaet larut dalam haru. Ia hampir tak mampu berkata apapun. “Ini sahabat saya. Pejuang. Ini hatinya Indonesia” ujar Adhie Massardi menahan tangis.

Editor: Iman SP Noya

Kategori: Humaniora