Jaga Habitat Gajah, Gubernur Dukung Hapus Izin Tambang di TWA Seblat
Featured Image

Jaga Habitat Gajah, Gubernur Dukung Hapus Izin Tambang di TWA Seblat

Diposting pada November 18, 2021 oleh Penulis Tidak Diketahui

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat mengunjungi Pusat Latihan Gajah Seblat di Desa Sukabaru Kecamatan Marga Sakti Bengkulu Utara. Rabu. 17 November 2021. Foto/Dok

Indo Barat – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendukung penuh kelestarian Taman Wisata Alam (TWA) Seblat sebagai rumah bagi berbagai satwa liar termasuk di antaranya Gajah Sumatera.

Hal tersebut diutarakannya saat mengunjungi Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat di Desa Sukabaru Kecamatan Marga Sakti Bengkulu Utara, Rabu kemarin (17/11/2021).

Dikatakannya, sekitar 4 bulan yang lalu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah bersurat secara resmi ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian ESDM agar izin yang pernah dikeluarkan beberapa puluh tahun lalu tidak dilanjutkan atau bisa dihapus untuk menjamin kelestarian habitat gajah dan daerah aliran sungai Air Seblat.

“Sangat pantas untuk kita jaga, kita lestarikan seperti apa yang menjadi usul masyarakat. Bagaimana habitat di kawasan ini dapat terpelihara sehingga populasi gajah dapat terjaga dan berkembang biak dengan baik,” ujar Gubernur.

Selain itu menurutnya, ketika kawasan ini menjadi areal perkebunan apalagi tambang akan sangat menggangu dan menurunkan kualitas Badan sungai Air Seblat.

“Saya sangat sepakat diusulkan jangan lagi dilanjutkan untuk proses  perizinan tambangnya,” tegas Rohidin.

Berinteraksi langsung dengan hewan pintar ini, Gubernur Rohidin juga berkesempatan menyebrangi sungai Air Seblat dengan menunggangi Gajah.

Sebelumnya, Minggu ( 7/11) Sebanyak 47 komunitas yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Bentang Alam Seblat menggelar kemah 3 hari di TWA Seblat. 

Aksi itu sebagai bentuk penolakan atas keberadaan salah satu perusahaan pertambangan batu bara yaitu PT. Inmas Abadi. 

Mereka meminta Presiden RI, Joko Widodo mencabut izin perusahaan tersebut agar bentang alam Seblat yang diketahui sebagai habitat terakhir Gajah Sumatera tidak terganggu.

Editor: Alfridho AP

Kategori: Daerah