Kepala Musium Bengkulu: Festival Budaya Umbung Kutei III Jadi AJang Pelestarian Budaya Rejang

Kepala Musium Bengkulu: Festival Budaya Umbung Kutei III Jadi AJang Pelestarian Budaya Rejang

Gambar

Diposting: 20 Sep 2024

Indo Barat -  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang bersama Museum Negeri Bengkulu sukses menggelar Festival Budaya Umbung Kutei III yang berlangsung pada 17–19 September 2024. Acara ini juga dirangkaikan dengan Pameran Koleksi Benda Museum Negeri Bengkulu, yang menampilkan kekayaan sejarah dan budaya Bengkulu, khususnya budaya Rejang.



Festival yang digelar di Kabupaten Kepahiang ini menjadi ajang pelestarian seni dan budaya lokal. Berbagai kegiatan menarik turut memeriahkan acara, termasuk pertunjukan seni tradisional Rejang, seminar budaya, hingga pameran koleksi museum yang mendapat sambutan antusias dari masyarakat.



Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Kepahiang menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Museum Negeri Bengkulu atas kontribusi luar biasanya dalam menyelenggarakan Pameran Koleksi Benda Museum Negeri Bengkulu pada Festival Umbung Kutei III. Penghargaan ini juga diberikan atas dedikasi museum dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan Rejang di Kabupaten Kepahiang.



dikbud



“Festival ini adalah wujud nyata dari semangat pelestarian budaya daerah kita. Terima kasih kepada Museum Negeri Bengkulu atas kontribusi yang luar biasa dalam mengenalkan dan melestarikan budaya Rejang melalui pameran ini. Semangat menuju Bengkulu Berbudaya, Maju, dan Hebat,” ujar Bupati Kepahiang dalam sambutannya.



Kepala Museum Negeri Bengkulu, Didi Hartanto, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin dengan Pemkab Kepahiang dalam menyukseskan festival ini. “Museum Negeri Bengkulu selalu berkomitmen untuk mendekatkan masyarakat dengan sejarah dan budaya melalui berbagai kegiatan, salah satunya pameran seperti ini. Mari bersama-sama kita lestarikan warisan budaya ini,” ungkapnya.



Festival Budaya Umbung Kutei III tidak hanya menjadi sarana hiburan dan edukasi, tetapi juga ajang untuk memperkuat identitas budaya lokal. Dengan berlangsungnya acara ini, diharapkan semangat melestarikan kebudayaan daerah semakin tumbuh di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. (Adv)



Editor: Iman Sp Noya