Ancam Nyawa, Warga Minta 3 Tower SUTT PLTU Teluk Sepang Dibongkar
Featured Image

Ancam Nyawa, Warga Minta 3 Tower SUTT PLTU Teluk Sepang Dibongkar

Diposting pada January 8, 2025 oleh Penulis Tidak Diketahui

Pertemuan para pihak dengan warga terdampak SUTT PLTU Teluk Sepang, Selasa, 7 Janauri 2025, Foto: Dok

Indo Barat – Melanjutkan pertemuan para pihak pada tanggal 27 Desember di Kantor ESDM Provinsi Bengkulu tentang dampak operasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLTU Pulau Baai pada Selasa (7/1/25) dilaksanakan pemeriksaaan lapangan di pemukiman warga Desa Padang Kuas, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

Pemeriksaan yang dihadiri sekira 30 Kepala Keluarga (KK) warga korban SUTT, petugas Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan perwakilan manajemen PLTU Teluk Sepang. 

Pemeriksaan diawali dengan pertemuan di balai Desa Padang Kuas lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan ke rumah warga yang terdampak SUTT di Dusun II dan Dusun III Desa Padang Kuas.

Dari hasil pemeriksaan bersama ini ditemukan banyak peralatan elektronik milik warga rusak akibat radiasi dari SUTT. Warga korban SUTT juga menjelaskan keresahan mereka sejak jalur transmisi milik PLTU Teluk Sepang berdiri di sekitar Desa Padang Kuas.

“Sebelum tower SUTT dibangun, pihak PLTU menyampaikan kepada saya bahwa SUTT ini tidak berbahaya,” kata salah seorang warga Dusun II Desa Padang Kuas, Rohma, Selasa, (7/1/25) 

Sejak jalur SUTT beroperasi kata Rohma, ia sering merasakan sakit kepala, nyeri sendi dan banyak peralatan elektronik di rumahnya terbakar. Tidak hanya itu, anaknya juga pernah kesetrum aliran listrik yang berasal dari lantai rumah. 

“Itu yang membuat bingung, dari mana aliran listrik itu bisa ada di lantai rumah,” tutu Rahma disela pemeriksaan dampak SUTT di Dusun II.

Serupa yang diungkapan Pesi, warga korban SUTT lainnya di Dusun II yang terus merasa was-was setiap kali terjadi petir.

“Yang lebih mencemaskan adalah keselamatan anak-anak karena tower SUTT berdiri di dekat pusat kegiatan masyarakat seperti lapangan bola kaki, PAUD, SD, Posyandu, dan kantor desa,” kata Pesi.

Warga Padang Kuas berharap pemerintah segera turun tangan. Mereka meminta tiga tower SUTT yaitu dua tower di Dusun II dan satu tower di Dusun III yang dekat dengan masjid Al Mujahirin segera dibongkar.

Direktur Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia Olan Sahayu menyampaikan bahwa dampak radiasi medan magnet yang diperkirakan berasal dari SUTT tidak hanya dirasakan oleh warga Desa Padang Kuas. 

“Keluhan sudah lebih dulu datang dari warga Teluk Sepang dan Desa Riak Siabun dan Desa Babatan. Ada warga yang juga tersengat aliran listrik dan barang elektronik mereka juga terbakar,” kata Olan. 

Termasuk di Desa Air Petai terdapat satu keluarga yang ikut terdampak. Pendataan Kanopi Hijau Indonesia menemukan jumlah korban terbanyak berada di Desa Padang Kuas. Di desa ini terdapat 38 KK yang menderita kerugian material dan terus menerus mengalami kerugian psikologis akibat kecemasan terkait dampak SUTT tersebut.

Berdasarkan dokumen ANDAL RKL-RPL milik PT TLB selaku pengelolah PLTU Teluk Sepang disebutkan jaringan transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang akan menimbulkan dampak radiasi magnetik dan listrik. Radiasi inilah yang berdampak pada kerusakan elektronik dan merusak kesehatan manusia. 

Dari temuan pemeriksaan ini, tim menghasilkan kesepakatan yaitu membentuk tim peneliti yang akan membuktikan semua kerugian warga adalah akibat beroperasinya SUTT milik PT TLB yang dilaksanakan dalam kurun 7 Januari hingga 7 Februari 2025.

Editor: Alfridho Ade Permana

Kategori: Daerah