Dewan Komisi IV Minta Pemerintah Evaluasi Layanan RSMY

Edwar Samsi, Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Foto: Dok

Indo Barat – Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu menyikapi masuknya keluhan masyarakat soal pelayanan rumah sakit daerah M. Yunus Bengkulu. Untuk itu, Ketua Komisi IV Edwar Samsi meminta pemprov Bengkulu mengevaluasi pelayanan di RSMY Bengkulu.

“Sebagai contoh kasus ada pasien rujukan ke RSMY melalui sistem Sisrud yakni dua warga Kabupaten Kepahiang yang terlibat kecelakaan. Tetapi di sistem tersebut baru di buka dua hari setelahnya. Kejadian ini sangat disayangkan,” kata Edwar Samsi, Jumat, (02/06/2023) di Kota Bengkulu.

Selanjutnya, Edwar Samsi mencoba menghubungi langsung direktur RSMY untuk membahas persoalan tersebut, namun dirinya mendapat kabar bahwa direktur RSMY masih ada kesibukan.

“Waktu itu saya telepon Ibu Direktur RSMY untuk mempertanyakan terkait sistem tersebut, namun beliau masih rapat,” kata Edwar.

Tak sampai disitu, Ia pun mencoba menghubungi wakil direktur tetapi ucapan tidak memuaskan yang ia terima dari wakil direktur RSMY.

RS M. Yunus

“Dengan emosional ia mengatakan secara garis besar bahwa M. Yunus hanya memiliki ruang ICU sebanyak 7 ruangan dan bagaimana mungkin bisa melayani. Sedangkan ICU disebutkannya punya 10 kabupaten/kota. Ini betul-betul harus di evaluasi oleh Gubernur,” tuturnya.

Sebelumnya telah dialokasikan sekitar Rp100 miliar untuk mengoptimalisasi pelayanan BLUD RSMY Bengkulu. Dengan anggaran itu, Ia menilai pelayanan RSMY akan lebih baik lagi. Apalagi RSMY sudah terakreditasi A.

“Mudah-mudahan masalah ini menjadi perhatian serius pemerintah karena ini menyangkut nyawa masyarakat di Bengkulu,” demikian Edwar. (Adv)

Reporter: Alfridho Ade Permana

Kategori: Advertorial

Tag: #DPRD Provinsi Bengkulu #Pasien Rujukan #RSMY

📌 Artikel Terkait

Dikbud Bengkulu Apresiasi Pasar Betaboer di TMII: Ajang Perkuat Identitas dan Promosi Daerah

7 December 2024

10 Pokdarwis di Mukomuko Dibekali Pemahaman Cara Kelola Objek Wisata

6 December 2024

Dikbud Bengkulu Gelar Pelatihan Terapi untuk ABK di Hari Disabilitas Internasional 2024