Literasi Digital Kalangan Jurnalis Bengkulu Cukup Baik
Featured Image

Literasi Digital Kalangan Jurnalis Bengkulu Cukup Baik

Diposting pada November 22, 2021 oleh Penulis Tidak Diketahui

Dr. Suparman (kanan) dan Dr. Gushevinalty (kiri) saat FGD bersama kalangan jurnalis media online Bengkulu, Senin, 22 November 2021, Foto: Dok

Indo Barat – Tingkat literasi kalangan jurnalis di Kota Bengkulu dalam menggunakan media digital termasuk sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan adanya kolaborasi media siber yang terhubung dalam perusahaan pers untuk menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas. Hanya saja masih minimnya pemanfaatan tools oleh jurnalis dalam melakukan cek fakta atau verifikasi sumber informasi. Umumnya jurnalis melakukan verifikasi secara konvensioal atau manual walaupun terdapat media online yang memfaatkan tools berbasis digital karena telah mendapatkan pelatihan fact checker.

Demikian beberapa kesimpulan Focus Group Disccussion (FGD) literasi digital media online Bengkulu yang digelar dua peneliti dari FISIP Unib, Dr. Gushevinalty dan Dr. Suparman bersama jurnalis media online Bengkulu bertempat di Bencoolen Room Meeting, Hotel Santika, Senin, (22/11/2021).

Ketua Tim Peneliti, Gushevinalty mengatakan, kencangnya arus informasi yang disebabkan kecanggihan teknologi memungkinkan setiap orang dapat dengan mudah dan cepat dalam mengakses suatu informasi. Bentuk informasi juga mengalami perubahan dulunya informasi dikemas dalam bentuk tercetak seperti, surat kabar, majalah dan buku (analog) kini sudah banyak informasi dikemas dalam bentuk digital.

Selain itu, pola konsumsi informasi masyarakat juga berubah lebih banyak pada media digital seperti data penetrasi media dari We Are Sosial tahun 2021 menyebutkan bahwa saat ini sebanyak 202,6 juta masyarakat Indonesia pengguna internet. Data ini memberi korelasi pada arus penyebaran informasi yang begitu pesat didukung dengan bantuan internet yang memudahkan penggunanya dapat mengakases informasi di mana dan kapan saja. Kemudahan  mengakses informasi digital inilah yang menjadi kekhawatiran masyarakat seiring maraknya beredar misinformasi dan misinformasi di media sosial. 

“Disinilah peran media melalui jurnalis profesional sangat penting dalam memberikan informasi yang kredibel pada masyarakat khususnya jurnalis media online atau media siber di Kota Bengkulu. Jurnalis sudah semestinya mengembangkan keterampilan melalui literasi digital sesuai dengan era digital sekarang ini. Pada dasarnya terdapat tiga hal penting yang harus dimiliki wartawan yaitu pengetahuan/wawasan, keterampilan/keahlian, dan etika/sikap” jelas Gushe.

Kondisi ini kata dia yang kemudian menjadi latar belakang FGD digelar dengan melibatkan jurnalis media online di Bengkulu sebagai peserta. Kegiatan ini merupakan rangkaian pengumpulan data dalam penelitian yang berjudul “Literasi Digital Jurnalis Media Online di Bengkulu Dalam Upaya Mendukung Profesionalisme”. 

FGD diikuti perwakilan dari SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) Bengkulu yaitu; Bengkulutoday.com, Bengkuluekspress.com,  Pedomanbengkulu.com,  Swara-Bengkulu.com, Satujuang.com, Hwnews.id, Dutawarta.com, Wartaprima.com, Flamboyannews.com, Siberklik.com, Klikwarta.com, Katasandi.id, Mitratoday.com dan perwakilan dari JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) Bengkulu yaitu; Bengkuluinteraktif.com, Infonegri.id Kupasbengkulu.com, Ewarta.com, Telisik.co.

Dijelaskan Gushe, diskusi terarah ini menggali dua hal yaitu mengetahui kompetensi literasi digital Jurnalis di Kota Bengkulu dengan menggunakan 10 standar kompetensi literasi digital dari Japelidi yaitu  Akses, Paham, Seleksi, Distribusi, Produksi, Analisis, Verifikasi, Evaluasi, Partisipasi, Kolaborasi. Selanjutnya mendalami upaya yang dilakukan Jurnalis media online di Kota Bengkulu dalam pemanfaatan tools untuk cek fakta untuk verifikasi bahan berita. 

“Berkaitan dengan hasil diskusi ini, harapan jurnalis sebagai upaya mendukung profesionalisme membutuhkan upgrade pengetahuan dan juga keterampilan terutama adanya pelatihan-pelatihan yang berbasis kemampuan digital dan penyamaan persepsi tentang penerapan regulasi-regulasi terkini dalam melahirkan karya jurnalistik. Profesionalisme menurut peserta idealnya juga selaras dengan kesejahteraan jurnalis” demikian kata dosen yang menekuni dunia literasi digital ini. [***]

Editor: Alfridho Ade Permana

Kategori: Edukasi