Satu Lagi Tersangka Kasus Dana BOK Kaur Kembali Ditangkap

Tersangka RF, pelaku makelar kasus dugaan korupsi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 16 Puskesmas di Kabupaten Kaur, Senin, 4 September 2023, Foto: Dok

Indo Barat – RF, terduga pelaku dugaan Makelar Kasus (Markus) atau perintangan penyidikan kasus dugaan korupsi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) terhadap 16 Puskesmas di Kabupaten Kaur tahun 2020 kembali Ditangkap Tim Gabungan Kejaksaan Agung (Kejagung) bersama Tim Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu, Senin (04/09/2023).

Sekedar informasi, RF merupakan karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditangkap tim Tangkap Buronan (Tabur) di Jakarta. Kemudian FR sempat dibawa ke Kejagung RI untuk selanjutnya dibawa ke Bengkulu oleh tim Kejaksaan Tinggi Bengkulu.

“Iya benar, yang bersangkutan diamankan tim Tabur dan akan dibawa ke Bengkulu,” kata Kasi Penkum Kejati Bengkulu Ristianti Andriani, Senin (4/9/2023).

Diketahui, dalam kasus ini, Jaksa sebelumnya telah menangkap dan menetapkan tiga orang tersangka yakni BSS (47), RNS (41) dan AH, (58). Dalam perkara dugaan perintangan penyidikan, ketiga tersangka dikenakan Pasal 21 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Diduga ketiga tersangka menikmati uang yang diserahkan para saksi Kepala Puskesmas (Kapus) di Kabupaten Kaur mencapai Rp 920 juta. Dengan menjanjikan penyidikan kasus dana BOK di Kabupaten Kaur dapat dihentikan.

“Saat ditangkap, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang ditemukan yakni handphone, bukti transfer, kwitansi, cek yang berkaitan penyerahan uang,” sambungnya.

Terpisah, dalam kasus dana BOK sendiri, Kejari Kaur telah menetapkan 4 orang tersangka yakni Darmawansyah selaku Kepala Dinas Kesehatan Kaur, Gusdiarjo selaku Sekretaris Dinkes Kaur, Rike selaku Kepala Puskesmas Kaur Utara dan te Puji selaku Kepala Puskesmas Kaur Tengah.

Reporter: Mahmud Yunus

Kategori: Kriminal

Tag: #Bantuan Operasional Kesehatan #Dana BOK #headline #Kejati Bengkulu #Korupsi #Makelar Kasus