Gubernur Rohidin Tinjau Titik Pembangunan Awning di Pantai Panjang

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat meninjau titik pembangunan awning zona 1 di Pantai Panjang Kota Bengkulu, Foto: Dok

Indo Barat - Gubernur Rohidin Mersyah bersama Kadis Pariwisata Provinsi Bengkulu Murlin Hanizar dan didampingi OPD terkait meninjau langsung titik pembangunan awning zona 1 di Pantai Panjang.

Pada kesempatan itu, Gubernur Rohidin memastikan pembangunan awning zona 1 Pantai Panjang segera terealisasi dalam waktu dekat ini dengan membentuk kelompok pedagang secara zonasi.

"Sekali lagi karena pedagang ini sudah sangat lama sudah berpuluh-puluh tahun berjualan di sini yang dulu terkesan tuh ya keleluasaan masyarakat saja. Nah kan sekarang coba kita zonasi (perkelompok pedagang), seperti pedagang buah, pedagang makanan siap saji, dan pedagang batik termasuk yang model pakaian seperti ini untuk segera kita bangun awning," kata Gubernur Rohidin.

Lanjut Gubernur Bengkulu ke 10 tersebut, tujuan dilakukan pembangunan awning secara berzonasi (perkelompok pedagang) agar Pantai Panjang lebih tertata dan tidak amburadul.

"Mudah-mudahan dengan langkah pertama kawasan ini secara zonasi tertata. Yakinlah saya minta dukungan dengan para pedagang ini tidak untuk merugikan pedagang tapi justru memudahkan ke depan menjadi lebih tertata sehingga pengunjung bisa lebih banyak," tambah Gubernur Rohidin.

Lebih jauh, Gubernur Rohidin juga memastikan anggaran pembangunan awning Pantai Panjang saat ini juga sudah disiapkan.

"Anggarannya sudah tersedia kalau yang pasti seperti pakaian ìni kan mereka membangun sendiri dengan anggaran (tersedia) titik nolnya sudah saya tetapkan," ungkap Gubernur Rohidin.

Sementara itu salah satu pedagang pakaian Pantai Panjang Revi Sartika sangat mendukung program Gubernur Rohidin dalam menata Pantai Panjang agar lebih rapi.

"Pokoknya kami pedagang sangat mendukung sekali pemerintah membangun awning ini agar lebìh rapi, tertata. Kami juga tidak melawan pokoknya kami menùruti kalau itu emang tujuannya baik," tutup Revi.

Editor: Iman SP Noya