Kisah Puluhan Tahun Warga Desa Skalak dengan Keterbatasan Akses Jalan

Kisah Puluhan Tahun Warga Desa Skalak dengan Keterbatasan Akses Jalan

Gambar

Diposting: 05 Nov 2023

Kondisi jalan yang menjadi akses warga Desa Skalak, Foto: Dok

Indo Barat - Keinginan warga Desa Skalak, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Bengkulu untuk memiliki infrastruktur yang memadai masih jauh dari harapan. Semenjak pemekaran Seluma menjadi Kabupaten belum pernah ada pembangunan jalan di desa itu.

Harapan itu semakin pupus setelah jembatan satu-satunya akses warga terputus akibat diterjang banjir bandang pada tahun 2020 lalu. Akibatnya, jarak tempuh menuju pusat pemerintahan yang tadinya hanya berjarak 18 kilometer, kini warga harus memutar sejauh 40 Kilometer. Itu pun melewati akses jalan milik PT. Batu Bara Indah Lestari atau PT BIL.

Sekretaris Desa Skalak Bahrul Efendi mengatakan setelah jembatan itu terputus, kini jalan milik PT BIL menjadi akses utama bagi warga setempat. Jembatan ini juga menjadi akses warga membawa hasil pertanian ke luar desa.

"Jadi warga desa Skalak kini harus memutar jauh untuk kemudian bertemu akses jalan milik PT. BIL, kemudian Taman Buru Semidang Bukit Kabu dan barulah keluar dari desa dan tembus ke jalan lintas Provinsi," kata Bahrul, Minggu, (5/10/2023).

Menurut dia, keterbatasan akses jalan ini juga sangat berdampak bagi pendidikan warga Desa Sekalak. Bahkan beberapa warga mengalami terpaksa harus memindahkan anaknya agar bisa bersekolah di Kecamatan lain.

"Alasan akses jalan ini membuat banyak dari warga kami memindahkan anaknya keluar desa untuk bisa bersekolah di Kecamatan lain atau sekalipun ke Kota Madya, " kata dia.

Bahrul berharap Pemkab Seluma beserta DPRD segera memperbaiki jembatan bailey penghubung antar desa dan kecamatan. Karena selama ini jembatan itu menjadi solusi akses yang memadai bagi warga setempat.

“Kami harap Pemerintah daerah, DPRD Kabupaten hingga pak Gubernur bisa melihat penderitaan warga kami ini, jangan cuman musim politik saja baru ingin berkunjung ke desa kami ini, biar kami juga merasakan apa itu kemerdekaan," ungkap Bahrul.

Repoter: Deni Aliansyah Putra