Usai Dipecat Tanpa Pesangon, Pak Narto Warga Seluma Kini Idap Sakit Kronis, Kondisinya Memilukan

Usai Dipecat Tanpa Pesangon, Pak Narto Warga Seluma Kini Idap Sakit Kronis, Kondisinya Memilukan

Gambar

Diposting: 17 Aug 2023

Kondisi Pak Narto Warga Seluma yang hanya terbaring di tempat tidur, Foto: Dok

Indo Barat - Narto Ifandi berumur 39 Tahun warga Desa Tumbuan, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, Bengkulu kini hanya tinggal terbaring di tempat tidur. Ia mengidap sakit kelenjar getah bening yang sudah menahun.

Penyakit kelenjar getah bening itu membengkak di bagian lehernya yang membuat badannya semakin kurus hingga menurunkan berat badannya sampai turun 25 kilo. Bahkan sakitnya itu sudah berdampak pada mata sebelah kirinya membengkak dan terancam tidak dapat melihat lagi.

Sang istri Ade Fitri mengatakan, jika saat ini suaminya sedang menjalani proses pengobatan rutin akupuntur di Kota Bengkulu yang pengobatannya dilakukan dua kali dalam seminggu. Sebelumnya itu suaminya telah melakukan operasi selama 3 kali namun tak kunjung sembuh.

"Sekarang suami saya lagi melakukan pengobatan secara akupunktur secara rutin yang pengobatannya tidak gratis, satu kali berobat itu mencapai Rp 500 ribu," keluh Ade Fitri, Kamis, (17/08/2023).

Ibu 3 orang anak ini mau tidak mau sekarang harus merangkap jadi kepala rumah tangga sejak 5 bulan lalu. Tepat saat suaminya dipecat sebagai karyawan karyawan PT PT Agri Indo Persada (AIP). Sejak dipecat itulah kondisi sakit suaminya semakin memburuk.

Padahal kata Ade, suaminya itu sudah bekerja selama 11 tahun namun secara tiba-tiba saja dipecat tanpa pesangon dari perusahaan.

"Iya mas, sakit suami saya ini memburuk sejak dipecat sebagai karyawan PT AIP tanpa diberi pesangon dari perusahaan, mungkin saja kepikiran akan hal itu hingga membuat sakitnya ini makin memburuk," kata dia.

Dengan kondisinya saat ini, Ade tidak memungkiri jika kondisi ekonominya semakin terpuruk karena dengan pekerjaan sebagai penjual gorengan di sekolah dasar tidak dapat terlalu dapat menunjang kebutuhan sehari-harinya.

Jika hanya mengandalkan penghasilan per harinya kata Ade, ia hanya berpenghasilan sebesar Rp 30-50 ribu. Penghasilan tersebut digunakan untuk menghidupi 3 orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Semoga saja ada pihak dermawan yang baik hati, baik itupun pemerintah dan masyarakat dapat membantu biaya pengobatan suami saya," tutur Ade

Informasi bagi para dermawan yang ingin membantu Pak Narto Ipandi untuk biaya pengobatannya bisa langsung datang ke alamat rumah yang bersangkutan di Desa Tumbuan, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma.

Rumah Pak Narto dapat dijumpai di belakang SDN 06 Seluma atau dapat langsung menghubungi nomor telpon:   +62812-7329-8323 dan Transfer melalui Nomor Rekening: 5694-01-009035-53-3 Bank BRI atas nama istrinya, Ade Fitri.

Reporter: Deni Aliansyah Putra